Tanggungan, Gudo – Suasana pada siang itu terasa berbeda dari biasanya. Puluhan petani, baik bapak-bapak maupun ibu-ibu, berkumpul di salah satu rumah warga Dusu Taggugan dengan penuh semangat mengikuti kegiatan rutin Kelompok Tani (POKTAN) Desa Tanggungan yang kali ini mengangkat tema Sosialisasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Tahun 2026 dan Pengajuan Pupuk Bersubsidi Tahun 2026.
Kegiatan yang berlangsung pada hari tersebut dihadiri oleh tokoh penting di bidang pertanian dan pemerintahan desa, yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Tanggungan, Ibu Enny Zukrotul Hasanah, Kepala Dusun Tanggungan, M. Syaifullooh, serta Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Tanggungan, Ahmad Salam. Selain itu, Bapak dan Ibu petani Desa Tanggungan juga hadir untuk mengikuti jalannya sosialisasi dan memberikan data kebutuhan pupuk sesuai kondisi lahan mereka.
Sekilas tentang POKTAN Tanggungan
POKTAN Tanggungan merupakan salah satu kelompok tani aktif di Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Berdiri sejak awal tahun 2000-an, POKTAN ini menjadi wadah bagi para petani di Desa Tanggungan untuk saling berbagi informasi, bertukar pengalaman, serta bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan sarana produksi pertanian.
Dalam perjalanannya, POKTAN Tanggungan tidak hanya berfungsi sebagai kelompok penerima bantuan pupuk atau program pemerintah, tetapi juga menjadi ruang untuk belajar bersama. Mulai dari teknik pengolahan tanah, pengendalian hama terpadu, hingga manajemen keuangan kelompok, semua dibahas secara rutin dalam pertemuan-pertemuan yang dijadwalkan.
Kegiatan sosialisasi seperti yang berlangsung kali ini menjadi bagian dari upaya POKTAN untuk memastikan setiap anggotanya mendapatkan informasi terbaru dan hak yang sama dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
Pentingnya RDKK bagi Petani
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK merupakan dokumen yang memuat data kebutuhan sarana produksi pertanian, terutama pupuk dan benih, yang diajukan oleh kelompok tani berdasarkan kondisi riil di lapangan.
Dalam penjelasannya, Ibu Enny Zukrotul Hasanah menyampaikan bahwa RDKK adalah peta kebutuhan pupuk yang akan menjadi dasar penyaluran pupuk bersubsidi oleh pemerintah. Tanpa RDKK yang jelas, petani akan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.
"RDKK ini bukan sekadar administrasi, tetapi kunci utama kelancaran distribusi pupuk bersubsidi. Jika data tidak sesuai atau ada yang tertinggal, dampaknya akan dirasakan langsung oleh petani di musim tanam," jelasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya kejujuran dan ketelitian dalam pendataan. Setiap petani harus mencantumkan luas lahan, jenis tanaman yang akan ditanam, serta takaran pupuk yang dibutuhkan. Data ini kemudian akan diolah oleh pengurus POKTAN sebelum diajukan ke GAPOKTAN dan selanjutnya ke instansi terkait.
Proses Pengajuan Pupuk Bersubsidi 2026
Setelah sesi sosialisasi, acara dilanjutkan dengan pendataan kebutuhan pupuk. Para petani secara bergiliran menyerahkan informasi mengenai luas lahan mereka dan kebutuhan pupuk masing-masing.
Ketua GAPOKTAN Desa Tanggungan, Ahmad Salam, memimpin langsung jalannya pendataan ini. Beliau menjelaskan bahwa proses pengajuan pupuk bersubsidi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi menyangkut keberlangsungan produksi pertanian di desa.
"Data yang kita kumpulkan hari ini akan digunakan untuk pengajuan pupuk bersubsidi tahun depan. Kalau kita teliti dari sekarang, maka saat musim tanam nanti pupuk sudah siap dan tidak ada lagi cerita kelangkaan," tegasnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa pupuk bersubsidi memiliki batas kuota dan hanya diberikan kepada petani yang terdaftar dalam RDKK. Oleh karena itu, setiap petani diimbau untuk aktif berpartisipasi agar tidak kehilangan haknya.
Kehadiran dan Dukungan Pemerintah Desa
Kepala Dusun Tanggungan, M. Syaifullooh, turut memberikan sambutan dan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau menilai pertemuan rutin POKTAN menjadi sarana efektif untuk membangun komunikasi antara petani dan pemerintah.
"Saya berharap kegiatan seperti ini terus berjalan. Pemerintah desa siap mendukung penuh upaya petani untuk meningkatkan hasil panen, termasuk memfasilitasi komunikasi dengan pihak terkait," ungkapnya.
Beliau juga mendorong agar petani mulai memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi. Menurutnya, pupuk bersubsidi hanyalah salah satu faktor pendukung, sedangkan inovasi dan penerapan teknik budidaya yang baik akan membawa hasil yang lebih maksimal.
Antusiasme dan Partisipasi Petani
Kegiatan ini diikuti oleh Bapak dan Ibu petani se-Dusun Tanggungan dengan antusias. Mereka terlihat serius mendengarkan pemaparan materi, sekaligus aktif bertanya mengenai tata cara pengajuan pupuk bersubsidi.
Tidak hanya membahas pupuk, beberapa petani juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi dengan PPL terkait masalah yang mereka hadapi di lahan, seperti serangan hama, cuaca yang tidak menentu, dan pilihan varietas tanaman yang cocok untuk musim berikutnya.
Seorang petani senior, Pak Suyitno, mengaku senang dengan kegiatan ini.
"Kalau kita hanya mengandalkan info dari luar, kadang tidak jelas kebenarannya. Dengan acara seperti ini, kita dapat penjelasan langsung dari penyuluh, jadi lebih yakin," katanya.
Rencana Tindak Lanjut
Setelah seluruh data kebutuhan pupuk terkumpul, pengurus POKTAN akan menyusunnya menjadi dokumen RDKK final. Dokumen ini kemudian akan diverifikasi oleh GAPOKTAN sebelum diajukan ke pihak kecamatan dan kabupaten.
Selain itu, POKTAN Tanggungan juga merencanakan pertemuan lanjutan untuk membahas persiapan musim tanam yang akan datang. Dalam pertemuan tersebut, topik seperti teknik pengolahan tanah pascapanen, penggunaan pupuk organik, dan strategi mengantisipasi hama akan menjadi pembahasan utama.
Kegiatan sosialisasi RDKK 2026 dan pengajuan pupuk bersubsidi yang digelar oleh POKTAN Desa Tanggungan menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan koordinasi yang baik antarpetani serta dukungan dari pemerintah desa dapat memperlancar proses produksi pertanian.
Melalui perencanaan yang matang dan pendataan yang akurat, diharapkan seluruh petani di Dusun Tanggungan dapat memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan, sehingga produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani semakin baik.
Dengan semangat gotong royong, POKTAN Tanggungan siap melangkah menyongsong musim tanam 2026 dengan optimisme tinggi.
Kegiatan sosialisasi RDKK 2026 dan pengajuan pupuk bersubsidi yang digelar oleh POKTAN Tanggungan menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan koordinasi yang baik antarpetani serta dukungan dari pemerintah desa dapat memperlancar proses produksi pertanian.
Melalui perencanaan yang matang dan pendataan yang akurat, diharapkan seluruh petani di Dusun Tanggungan dapat memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan, sehingga produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani semakin baik.
Dengan semangat gotong royong, POKTAN Tanggungan siap melangkah menyongsong musim tanam 2026 dengan optimisme tinggi.
Kotributor. Fudi
Info
.jpeg)
